Senin, 08 Juli 2013

Gunung Arjuna

Gunung ini terletak di propinsi Jawa Timur, bertype Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl. Biasanya gunung ini dicapai dari dua titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari TRETES dan LAWANG. Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang.
Selain dari dua tempat diatas Guung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah /> barat Batu Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah
mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air
terjun "Kakek Bodo" yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain
objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun
lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.Rute PendakianGunung Arjuna dapat didaki
dan berhagai arah; arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang, dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-
Selecta).RUTE TRANSPORTASI
RUTE ANGKUTAN DARI SURABAYA:
Angkutan mulai dari Surabaya (terminal Bungurasih/Purbaya)
Naik bis jurusan Malang dari bungurasih (turun di Pandaan).
Naik angkutan lokal dari terminal Pandaan turun di Tretes (turun hotel Tanjung).
Ijin pendakian pada posko (jalan kurang lebih 30 M dari hotel tanjung) Untuk Arjuna.RUTE PENDAKIAN DARI TRETES:
Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di
Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman. Dan
Pos PHPA Tretes kita dapat langsung rnendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuna. Setelah berjalan antara 4 - 5
jam ke arah barat daya dari Tretes kita dapat berhenti dan bermalam di pondok tempat orang mencari bijih belerang,
disini terdapat air yang cukup melimpah untuk memasak atau mandi, Hampir setiap hari sekitar 20 -- 30 orang buruh
mencari dan membawa batu belerang ke Tretes. Ke esokan paginya pendakian dapat dilanjutkan ke puncak Welirang
atau berbelok kita langsung kearah Gunung Arjuna. Perjalanan dari pondok sampai ke puncak Gunung Welirang, akan
melewati hutan Cemara yang jalannya berbatu. Setelah berjalan 3 jam kita akan sampai di puncak Gunung Welirang. Di
bawah puncak Welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes sampai ke
puncak Welirang memakan waktu 7 - 8 jam. Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gunung Arjuna maka setelah
sesampai di puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ± 10 menit tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilalui adalah
hutan cemara dengan melewati sebuah jurang dan pinggiran Gunung Kembar I dan Gunug Kembar II. Setelah berjalan 6
- 7 jam kita akan sampai di puncak Arjuna. Tetapi sebelumnya kita akan melewati tempat yang dinaniakan “Pasar
Dieng”, ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuna dan terdapat batuyang
sebagian tersusun
rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan waktu ± 10 menit.
Untuk mencapai Gunung Arjuna dan Gunung Welirang dibutuhkan waktu 5 sampai 6 jam. Puncak Gunung Arjuna
anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5-10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati suatu Panorama yang
sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota-kota seperti Surabaya, Malang, Batu,
Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu- lampu kapal. Puncak G. Arjuna disebut juga dengan Puncak
‘Ogal-Agil’ atau ‘Puncak Ringgit. Disekitar puncak bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Rute
turun dapat ke kota Lawang atau ke arah timur dengan melewati Hutan Cernara, Hutan tropis dan perdu. setelah itu kita
akan melewati Perkebunan Teh Wonosari bagian utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu
daripada kembali ke arah Gunung Welirang/Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang kurang lebih 6 jam.RUTE
PENDAKIAN DARI LAWANG:
Mendaki Gunug Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena kota Lawang mudah sekali
kita tempuh baik dan arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita tuju dan
arah ini. Bila kita menginginkan mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kita naik bus jurusan Malang dan turun di
Lawang (kira-kira 76 Km) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari kita naik bus menuju Lawang dengan jarak 18 Km.
Dan Lawang kita naik kendaraan umum (angkutan desa) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian ke puncak
dimulai dari desa ini menuju ke Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini. Dari desa Wonosari terus
berjalan dan melewati kebun teh Wonosari serta terus naik selama 3 - 4 jam perjalanan kita akan sampai di “Oro -
Oro Ombo” yang merupakan tempat berkemah. Dari ”Oro-oro Ombo” menuju ke puncak
dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan melewati hutan lebat yang disebut hutan “LaliJiwo” untuk
menuju puncak terakhir ini. Setelah kita melewati Hutan Lali Jiwo kita akan melalui padang rumput yang jalannva
menanjak (curam) sekali. Mendekati puncak, kita akan berjalan melewati batu-batu yang sangat banyak dan menjumpai
tanaman yang sangat indah setelah itu kita akan mencapai puncak Gunung Arjuna. Rute pendakian lainnya yaitu dari
kota Batu lewat Selecta yang terletak di sebelah Barat Gunung Welirang. Kota Batu merupakan tempat wisata yang
memiliki sumber air hangat dari kaki Gunung Welirang dan keadaannva tidak berbeda jauh dengan Tretes. Dari arah
Kediri atau Malang untuk menuju Batu kita dapat naik bus/Colt, selanjutnya perjalanan dari Batu menuju Selecta
menggunakan Colt (angkutan pedesaan). Selecta salah satu tempat wisata yang ada di kota Batu dengan ketinggian
1.200 m dari permukaan laut. Setelah tiba di Selecta kita dapat bermalam haik di Hotel maupun Losmen. Besok paginya
dengan colt, kita menuju desa Kebonsari. Di desa ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan ke puncak
dan kembalinya. Kita memulai pendakian dengan melewati ladang sayur-sayuran dan jalan setapak menuju ke arah
timur laut dan terus naik melewati hutan tropika, dalam perjalanan ini samar-samar akan terlihat puncak Arjuna. Mendaki
selama 5 - 6 jam akan mengantarkan kita pada punggungan gunung yang menghubungkan Puncak Gunung Welirang
http://contents.highcamp.info - highcamp the adventures, Indonesia adventures infoPrmowaetiorend by Mambo Generated: 29 September, 2009, 01:15
dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah tenggara Gunung Kembar I. Kita masih harus menempuh perjalanan 1 - 2 jam lagi
untuk menujupuncak Gunung Welirang ke arah kiri atau Gunung Arjuno ke arah kanan selama 4 - 5 jam. RUTE
PENDAKIAN PURWOSARITransport
Surabaya – Pasar Purwosari dengan bus jarak tempuh 2 jam
Pasar Purwosari – Desa Tambak Watu Angkot desa warna kuning Rp.3.000,- jarak tempuh 1 jam atau naik ojek
dengan ongkos Rp.7.000,-Perijinan
Ijin bisa diurus Didesa Tambak Watu dengan membayar Rp.2.000,- per orang di Pos Pendaftaran yang juga merangkap
sebagai warung
Dusun Tambak Watu
Pendaki bisa beristirahat transit di rumah Ibu Puji di desa Tambak Watu ini. Dari desa Tambak Watu inilah awal
pendakian menapaki jalan setapak menuju puncak Arjuna. Awal pendakian akan melewati hutan pinus yang tertata rapi,
sementara di sela-sela pohon pinus tersebut banyak ditanami pohon kopi dan pohon pisang. Suasana tenang, adem,
ayem dan wingit mulai terasa begitu memasuki kawasan ini. Jalan Pendakian berupa macadam sampai menemui bak air
/ tendon air.
Desa Tambak Watu – Gua Antaboga : +/- 1jam
Gua Antaboga
Gua yang bernama Gua Antaboga. Goa ini berada di bawah tebing batu menghadap utara,dengan kedalaman 1,5 m,
lebar 1 m, serta mempunyai ketinggian 1,25 m. Di depan gua terbapat sebuah pondokan yang bisa digunakan para
peziarah untuk melepas penat setelah satu setengah jam berjalan menuju goa ini. Terdapat air dan bisa didapat dari
pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.
Gua Antaboga – Petilasan Eyang Abiyasa: +/- 1jam 30 menit
Petilasan Eyang Abiyasa
Jalan setapak disekitar situs ini ditata rapi dengan semen dan dikiri kanan jalan dibentuk taman-taman yang sangat rapi
dan bersih. Terdapat kolam Dewi Kunti konon jika airnya diminum dapat memberikan keluhuran jiwa serta selalu ingat
Hyang Kuasa. Di sini juga terdapat beberapa pondokan yang dibangun untuk pejiarah. Sekitar 50 meter agak ke bawah
dari kedua petilasan ini terdapat situs Eyang Sekutrem.
Petilasan ini dinaungi oleh pohon-pohon besar sehingga dari kejauhan sudah nampak kesan wingit dan angker.
Petilasan Eyang sekutrem juga berupa kamar yang tertutup tembok. Lebar bangunan tersebut sekitar 2,5m x 2m. Di
dalamnya ada sebuah arca yang terbuat dari batu andezit dengan tinggi sekitar 70 cm. Di petilasan ini selalu dinyalakan
hio dan dupa yang menyebarkan bau harum. Eyang Abiyasa – Situs Eyang Sakri: +/- 10 menit
Situs Eyang Sakri
Petilasan ini berupa cungkup tertutup menghadap ke barat, terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat semacam makam
batu yang membujur ke utara selatan. Di sampingnya berdiri sebuah pondok yang terbuat dari ilalang kering yang dapat
digunakan untuk beristirahat maupun bermalam. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah
Puncak Arjuno dijalur pendakian. Situs Eyang Saktri – Situs Eyang Semar: +/- 1jam 15menit
Situs Eyang Semar
ini terkenal paling angker, hindari menginap dilokasi ini, meskipun di sekitar situs ini terdapat tiga buah pondok dan
sebuah aula yang dibangun oleh para pejiarah Situs Eyang Semar – Wahyu Makutarama: +/- 30 menit
Wahyu Makutarama
Petilasan ini berupa bangunan andesit yang berukuran 7 x 7 m dengan tinggi sekitar 3 meter. Di bangunan batu ini
terdapat dua buah Mahkota raja yang berdampingan. Ini merupakan sebuah simbol kebesaran dari seorang raja jaman
duhulu. Sumber Air dari bak / tandon air Wahyu Makutarama – Puncak Sepilar +/- 20 menit
Puncak Sepilar
Bila dari Sepilar, menuju arah kanan menyusuri satu bukit, sampailah di Candi Wesi.
Di sini bisa dilihat tiga arca Pandawa, dahulunya terdapat lima buah patung namun patung Nakula dan Sadewa telah
hilang dicuri. Di sebelah kiri bangunan Candi Sepilar bisa dilihat sebuah kuburan, yang menurut cerita merupakan
merupakan tempat muksanya Eyang Semar. Di sebelah kanan situs ini di bangun sebuah pondokan oleh para pejiarah
untuk menginap. Sekitar 100 meter ke arah kanan terdapat sumber mata air yang disebut sendang drajad.Puncak
Sepilar – Candi Manunggale Suci +/- 3 jam
Candi Manunggale Suci
Candi ini hanyalah sebuah batu yang ditata seperti pondasi yang di atasnya terletak sebuah marmer yang bertuliskan
huruf jawa dan di bawahnya lagi tertulis Sura Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti ( Kejahatan pasti kalah oleh
kebaikan). Dan di bawah tulisan ini tersebutlah nama Maha Resi Agung Prawira Harjana. Orang ini adalah pengikut setia
Bung Karno. Candi Manunggale Suci – Puncak Arjuna +/- 5 jam
Puncak Gn.Arjuna
Disekitar puncak gunung Arjuna banyak terdapat batu-batu besar yang berserakan, di sebelah utara puncak berupa
jurang terjal berbatu-batu yang sangat indah. Sangat disayangkan batu-batu besar di puncak gunung Arjuna ini telah
dicemari oleh coretan-coretan tangan-tangan mereka yang mengaku "Pecinta Alam". Ke arah barat tampak di depan kita
gunung Welirang yang selalu mengeluarkan asap, disamping gunung Welirang ke arah Barat Laut tampak gunung
penanggungan yang runcing sempurna, dengan puncak yang menyerupai gunung semeru. Kearah timur kita dapat
menyaksikan puncak gunung semeru yang sangat menawan. Di sebelah selatan kita berdiri gunung Kawi dan gunung
Anjasmoro. Di puncak gunung Arjuna terdapat sebuah batu yang berbentuk singasana (kursi) yang sering dikunjungi
para pejiarah untuk membakar hio dan dupa. Pada batu ini terdapat gambar cakra dan tulisan jawa yang berarti Maha
Kuasa, disinilah tempat bertahta penguasa Alam Gaib gunung Arjuna, Jangan coba-coba untuk duduk atau menginjak
batu ini, agar terhindar dari celaka.

Sabtu, 02 Maret 2013

Gunung Lawu

INROFMASI PENDAKIAN PUNCAK GUNUNG LAWU



MENDAKI DARI PUSAT KOTA TAWANGMANGU

Gunung Lawu terletak dekat dengan kota dan jalan raya, karenanya lebih mudah dicapai, sehingga banyak sekali pendaki yang naik ke puncak Gunung Lawu.
Untuk menuju G. Lawu dapat dimulai dan terminal bis Surabaya menuju Madiun, dilanjutkan ke Sarangan terus ke Cemorosewu. Atau dan Surakarta menuju Tawangmangu, ganti Colt jurusan Sarangan dan berhenti di Cemorosewu. Sarangan dan Tawangmangu memiliki panorama yang indah dan merupakan daerah wisata. Lernbah ini berbentuk sadel dan terletak di jalan raya tertinggi di Pulau Jawa (1.900 m).
Di Cemorosewu kita harus melaporkan diri ke PERHUTANI serta melengkapi perbekalan pendakian. Dalam pendakian dan Cemorosewu menuju puncak, kita akan menjumpai 4 buah pondok pada ketinggian berturut-turut, yaitu 2.100 m, 2.300 m, 2.500 m dan 2.800 m dan Pesanggrahan Argo Dalem pada ketinggian 3.100 m dari permukaan air laut.
Dalam pendakian kita akan melewati hutan pinus dan hutan akasia sampai pada ketinggian 3.000 m, mulai dari situ pepohonan mulai rendah/pendek. Selanjutnya kita akan melalui punggungan gunung yang berupa padang rumput. Dan pada ketinggian ± 3.200 m rnendekati puncak, kita dapat menyaksikan beberapa kawah kecil didasar jurang yang curam.
Puncak G. Lawu berupa dataran yang berbukit-bukit, serta masih banyak dijumpai sisa-sisa kawah yang telah lama tidak aktif. Dan puncaknya kita bisa menyaksikan. panorama yang sangat menawan juga lembah Tawangmangu dan Sarangan dengan danaunya yang indah.
Dari Cemorosewu sampai ke puncak memakan waktu ±7 jam, sedangkan turunnya memhutuhkan waktu ± 4 jam. Mata air dapat kita jumpai sebelum pertigaan pesanggrahan Argo Dalem, ± 1 jam perjalanan dan pondok terakhir.


MENDAKI DARI KOTA SOLO

Untuk mendaki gunung Lawu dapat ditempuh dari kota Solo ataupun Madiun. Dari Jakarta kita naik kereta api atau bus jurusan Solo, perjalanan dengan bus memerlukan waktu sekitar 10-12 jam. Stasiun kereta api Solo Balapan berada tidak jauh dari terminal bus Tirtonadi, kita dapat naik becak atau berjalan kaki ke terminal Tirtonadi. Terminal ini berada di belakang stasiun kurang lebih 500 meter. Bila Anda turun di stasiun Jebres, Anda harus berjalan kaki sekitar 1 Km menuju jalan raya yang dilalui bus.
Dari terminal kita naik bus jurusan Tawangmangu berjarak tempuh sekitar 40 KM atau sekitar 1,5 Jam. Kereta maupun bus dari Jakarta biasanya sampai di Solo pagi sekali. Waktu mendaki terbaik adalah pada malam hari sehingga masih banyak waktu untuk istirahat di Solo, Tawangmangu, atau Cemoro Sewu. Mobil terakhir dari Kota Solo menuju Tawangmangu sekitar pukul 17.30. Bus-bus tua membawa kita menuju ke Tawangmangu, sepanjang jalan mendaki dan berkelok-kelok dengan pemandangan yang sangat indah. Tawangmangu suatu kawasan lereng gunung dengan ketingggian 1.305 m, berudara segar banyak terdapat villa dan penginapan. Ada beberapa tempat wisata dan yang sangat terkenal adalah air terjun Grojogan Sewu, di areal taman Grojogan Sewu disini terdapat banyak kera dan kita dapat menikmati sate Kelinci.
Menurut cerita wayang Prabu Baladewa pada saat menjelang perang Baratayudha, disuruh Kresna untuk bertapa di Grojogansewu. Hal ini untuk menghindari Baladewa ikut bertempur di medan perang, sebab kesaktiaannya tanpa ada musuh yang sanggup menandingiya. Ada juga air terjun Pringgodani, tempat bertapa Prabu Anom Gatotkaca anaknya Bima. Untuk menuju kesana melewati jalanan yang sempit dan terjal. Disini terdapat pertapaan yang juga ada sebuah kuburan yang konon merupakan kuburan Gatotkaca. Kuburan ini dikeramatkan dan banyak pejiarah yang datang. Diatasnya terdapat hutan Pringgosepi.
Gunung Lawu dapat didaki lewat Cemoro Kandang (Jawa Tengah) atau Cemoro Sewu (Jawa Timur), jarak kedua tempat ini tidaklah begitu jauh. Dari Tawangmangu kita bisa naik mobil Omprengan menuju Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang. Apabila terlalu sore kita harus mencarter mobil dan bila tidak ada mobil kita harus berjalan kaki sekitar 9,5 Km menuju Cemoro Kandang atau 10 Km menuju Cemoro Sewu. Mobil terakhir omprengan biasanya sekitar pukul 17.00, namun bila sedang ramai kadangkala jam 19.00 masih ada mobil omprengan.
Di Cemoro Sewu terdapat pemancar TVRI yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cemoro Sewu berada pada ketinggian 1.600 mdpl, sore hari udara di tempat ini sudah terasa dingin sekali. Para pendaki biasanya beristirahat dipos Cemoro Sewu untuk menunggu malam hari tiba, karena pendakian terbaik pada malam hari ( 21.00 - 23.00 ) dan kita sampai dipuncak menjelang pagi untuk menyaksikan sunrise.
Puncak Gunung Lawu berjarak 9 Km dari Cemoro Sewu atau 12 Km dari Cemoro Kandang. Gunung Lawu memiliki dua buah Kawah tua yakni Kawah Telaga Kuning dan Kawah Telaga Lembung Selayur Terdapat tempat-tempat keramat menjelang puncak Argodumilah, diantaranya Sendang Panguripan, Sumur Jolo Tundo, Gua Sigolo-golo, Sendang Drajad, Argo Dalem, dan Argo Dumilah.


JALUR CEMORO SEWU
Tahun 2009, PALWAGA smk telkom sandhy putra malang yang terdiri dari Mz Wagis, Otoy, Sufyan dan Mbah melakukan pendakian ke Gunung Lawu. Dari Kota malang naik KERETA ke stasiun MADIUN, kemudian naik bus Jurusan MADIUN- MAGETAN,kemudian naek ANGDES ke TAWANGMANGU.
Dari Tawangmangu berjalan kaki ke Cemoro Sewu, jaraknya menanjak.Dari para supir mobil yang baru turun kami mendapat kabar bahwa gunung Lawu sedang ada badai yang sangat besar, konon di puncak sedang terjadi sesuatu yang tidak beres sehingga penguasa Gunung Lawu sangat marah. Kami melewati Pos Cemoro Kandang Jawa Tengah dan meneruskan ke Pos Cemoro Sewu Jawa Timur, jarak kedua pos ini tidak terlalu jauh sekitar 1 Km meter.
Pagi itu udara berkabut tebal, angin kencang menderu-deru mengoyang pohon-pohon menghempaskan tenda-tenda di sekitar Pos Cemoro Sewu. Udara terasa sangat dingin, beberapa kelompok pendaki yang sudah siap akan melakukan perjalanan pendakian tampak agak ragu untuk memulai pendakian. Jalur Cemoro Sewu memiliki jalan setapak berbatu yang sudah tertata rapi hingga menuju Pos 1. Awal perjalanan jalur ditumbuhi oleh pohon-pohon Cemara, karena lebatnya hutan Cemara yang tumbuh maka daerah ini dinamai Cemoro Sewu (Seribu Cemara). Pemandangan kontras segera muncul setelah melewati hutan Cemara. Di kiri kanan jalur terdapat kebun sayur hingga mencapai Pos 1. Sementara di sela-sela Kebun Sayuran pohon- pohon sisa kebakaran nampak kering, menunggu untuk roboh.
Sebelum sampai Pos 1 terdapat Sumber Air Wesanan dipuncak gunung kita menemukan tempat-tempat mata air yang dikeramatkan oleh masyarakat. Jalur mendatar dan sedikit menanjak hingga Pos Pertama. Pos pertama kami bertemu dengan pendaki lain yang sedang beristirahat, di sini juga terdapat sebuah bangunan untuk beristirahat juga ada sebuah warung makanan, yang buka pada hari Kamis-Minggu dan pada musim-musim ramai pendakian dan ramai orang berjiarah.
Menuju Pos 2 jalur melewati batu-batuan dengan kemiringan yang cukup tajam. Kita akan melewati tempat keramat yakni Watu Jago, sebuah batu besar yang bentuknya menyerupai ayam jago.
Pos 2 berupa dataran yang agak luas, banyak ditumbuhi pohon-pohon besar dan banyak batu besar, sehingga pendaki dapat membuat tenda ditempat ini dengan nyaman karena terlindung dari hempasan angin. Bila ramai di Pos 2 ini juga sering terdapat pedagang makanan. Di Pos ini terdapat bangunan beratap yang sering digunakan para pedagang untuk berjualan makanan.
Dari Pos 2 menuju Pos 3 Jalur batu-batuan semakin curam dan menanjak. Di jalur ini terdapat asap belerang sehingga pendaki disarankan untuk tidak berlama-lama beristirahat di Pos 3. Menuju Pos 4 jalur menanjak, merangkak pada batu-batuan. Pos 4 hanya berupa tempat datar yang sempit yang berada di cerukan tebing batu, hanya cukup untuk mendirikan satu buah tenda, tempat ini sedikit terlindung dari hempasan angin.
Setelah melewati Pos 4 kami sudah berada dilereng yang curam, angin sangat kencang dan dingin sekali. Jalanan sangat sempit dan curam,Kami berusaha mencari celah bukit untuk berlindung dari angin. Kami menemukan sedikit celah dan cukup luas untuk berempat beristirahat. Kami kumpulkan sisa-sisa api unggun pendaki lainnya. Lama sekali kami berusaha membuat api unggun , namun tiada kunjung nyala, sementara kami semakin kaku kedinginan.
Pos 5 atau Pos Sumur Jolotundo berada di dekat Sumur Jolotundo yang sangat keramat. Pos ini berupa tempat datar terbuka yang luas dapat untuk mendirikan beberapa tenda. Namun di tempat ini kurang terlindung dari hempasan angin.
Dari Pos 5 kita sedikit turun, kemudian sedikit mendaki dan mengelilingi salah satu puncak, untuk menuju ke Sendang Drajad. Dari Sendang Drajad dapat dilanjutkan ke Puncak Argo Dumilah, atau jalan lagi melingkari salah satu puncak menuju Hargo Dalem. Dari Hargo Dalem pendaki dapat melanjutkan perjalanan melalui Jalur Cemoro Kandang atau Jalur Candi Seto.
Puncak gunung Lawu pagi itu udaranya sangat bersih kami dapat melihat pantulan matahari di Samudera Indonesia, deburan dan riak ombak Laut Selatan sepertinya sangat dekat. Sangat jelas terlihat kota Wonogiri juga kota-kota di Jawa Timur.
Tampak waduk Gajah mungkur juga telaga Sarangan. Sayang sekali kami tidak bisa lama tinggal di puncak karena udara sangat dingin dan angin bertiup sangat kencang, padahal tidak ada awan maupun kabut.
Gunung Lawu memiliki banyak puncak, puncak tertinggi adalah Hargo Dumilah dengan ketinggian 3.265 m dpl. Di puncak ini terdapat tugu dengan prasasti, dulu prasastinya bertuliskan huruf jawa kuno. Tugu ini dilapisi dengan batu-batu kecil untuk melindungi dari coretan-coretan mereka yang mengaku dirinya "Pecinta Alam".



JARAK PERJALANAN YANG DITEMPUH


Solo - Gunung Lawu - Cemoro Sewu

Rute
Jarak
1. Solo - Tawangmangu 40 km
2. Tawangmangu - Cemoro Sewu ( Pintu Masuk ) 2 km
3. Cemoro Sewu - Pos 1 1,99 Km
4. Pos 1 - Pos 2 2,25 Km
5. Pos 2 - Pos 3 0,7 Km
6. Pos 3 - Pos 4 1,75 Km
7. Pos 4 - Pos 5 ( Sumur Jolotundo ) 0,2 Km
8. Pos 5 - Argo Dalem 0,2 Km
9. Argo Dalem - Puncak Argo Dumilah 0,2 Km
Total Jarak

Minggu, 27 Mei 2012

coba2

                 <li>  
                     <a href="#">Peminjaman Barang</a>  
                     <ul>  
                     <?php if($this->session->userdata('status')!="admin" and $this->session->userdata('status')!="petugas" ) { ?>  
                     <li><a href="<?php echo base_url() ?>index.php/main/permintaan" title="petugas">Permintaan</a></li>  
                     <li><a href="<?php echo base_url() ?>index.php/main/accept_minta" title="petugas">Permintaan yang di terima</a></li>  
                     <?php } ?>  
                     <?php if($this->session->userdata('status')=="admin" or $this->session->userdata('status')=="petugas" ) { ?>  
                     <li><a href="<?php echo base_url() ?>index.php/main/daftar_minta" title="siswa">daftar_minta</a></li><!-- admin-->  
                     <li><a href="<?php echo base_url() ?>index.php/main/daftar_accept_minta" title="barang">daftar_accept_minta</a></li>  
                     <?php } ?>  
                     </ul>  
                 </li>   

coba

fungsi minta dan lihat minta delete aja ganti ini:


public function permintaan()
        {       //daftar permintaan barang oleh user 
                $crud = new grocery_CRUD();

                $crud->set_table('permintaan');   
                $crud->set_relation('user_id','user','nama');
                $crud->set_subject('Permintaan '); 
                $crud->where('permintaan.user_id',$this->session->userdata('user_id')); 
                $crud->where('permintaan.status','0')); 
                $crud->callback_field('user_id',array($this,'_user_id'));                  $crud->display_as('user_id','Nama Peminta');  
                $crud->callback_column('status',array($this,'_callback_status_minta'));
                $output = $crud->render();  
                $this->load->view('main.php',$output);  
        }
 
public function accept_minta()
        {       //daftar permintaan yang sudah di accept 
                $crud = new grocery_CRUD();

                $crud->set_table('permintaan');   
                $crud->set_relation('user_id','user','nama');
                $crud->set_subject('Permintaan '); 
                $crud->where('permintaan.user_id',$this->session->userdata('user_id')); 
$crud->where('permintaan.status','1')); 

                $crud->unset_add();
                $crud->unset_edit();
                $crud->unset_delete();
                $crud->display_as('user_id','Nama Peminta');  
                $crud->callback_column('status',array($this,'_callback_status_minta'));
                $output = $crud->render();  
                $this->load->view('main.php',$output);  
        }
 public function daftar_minta()
        {       //daftar permintaan yang pending ,untuk admin
                $crud = new grocery_CRUD();

                $crud->set_table('permintaan');   
                $crud->set_relation('user_id','user','nama');
                $crud->set_subject('Permintaan '); 
                $crud->where('permintaan.status','0'));
                $crud->display_as('user_id','Nama Peminta');  
                $crud->callback_column('status',array($this,'_callback_status_minta'));
                $output = $crud->render();  
                $this->load->view('main.php',$output);  
        }
 public function daftar_accept_minta()
        {       //daftar permintaan yang sudah di accept ,untuk admin
                $crud = new grocery_CRUD();

                $crud->set_table('permintaan');   
                $crud->set_relation('user_id','user','nama');
                $crud->set_subject('Permintaan ');                 
$crud->where('permintaan.status','1'));

                $crud->unset_add();
                $crud->display_as('user_id','Nama Peminta');  
                $crud->callback_column('status',array($this,'_callback_status_minta'));
                $output = $crud->render();  
                $this->load->view('main.php',$output);  
        }